HAKTEKNAS

Setiap 10 Agustus ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) sebab pada tanggal itu, untuk pertamaklinya anak bangsa Indonesia telah berhasil menciptakan pesawat Gatotkaca N-250. Keberhasilan memanfaatkan, mengembangkan dan menguasai teknologi tinggi yang serba canggih ini merupakan suatu lompatan yang sangat berarti dari upaya penguasaan teknologi penerbangan yang mendapat sambutan hangat, tidak saja di Indonesia tetapi juga di luar negeri. Apalagi pesawat N-250 produksi Industri Pesawat Terbang Nusantara itu (sekarang bernama PT Dirgantara Indonesia=PTDI) merupakan satu-satunya pesawat berbaling-baling yang menggunakan teknologi flyby wire yang sangat maju. Oleh karena itu tidaklah mengherankan jika berbagai kalangan masyarakat Indonesia — seperti para cerdik cendekiawan, alim ulama, serta wakil-wakil rakyat di DPR — menyuarakan keinginan mereka untuk menjadikan tanggal 10 Agustus sebagai suatu hari yang pantas dijadikan tonggak per­jalanan iptek bangsa Indonesia. Memang apabila dilihat artinya bagi sejarah pembangunan bangsa, peristiwa itu mungkin dapat dianggap layak bila di­sejajarkan dengan tonggak-tonggak penting lain yang sudah dijadi­kan hari nasional bangsa Indonesia seperti Hari Kebangkitan Na­sional 20 Mei atau hari Sumpah Pemuda 28 Oktober. Berdasarkan masukan dari masyarakat tadi, pada tanggal 6 Oktober 1995 Presiden Republik Indonesia melalui Keppres Nomor 71 Tahun 1995 menetapkan tanggal 10 Agustus sebagai Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (HAKTEKNAS).

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) akan menggelar LIPI Expo 2008, di Jakarta, 4-6 Agustus untuk memperingati Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) sekaligus 100 tahun Kebangkitan Nasional. Dalam acara ini akan dipamerkan 100 hasil penemuan (invensi) LIPI.

Dalam acara tersebut, selain memamerkan 100 invensi LIPI, juga digelar seminar hasil penelitian kompetitif LIPI. Pidato kunci akan diberikan lima manteri, dua Gubernur, Ketua Kamar Dagang dan Industri, serta Dirut Pertamina. Menteri yang hadir yaitu Menkokesra Aburizal Bakrie, Menteri Kesehatan Fadilah Supari, Menteri Kelautan dan Perikanan Freddy Numberi, Menperin Fahmi Idris, dan Mendiknas yang diwakili oleh Dirjen Fasli Djalal.

"Alhamdulillah Wakil Presiden berkenan membukanya," kata Kepala LIPI Prof Dr Umar Anggara Jenie seusai menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantor Wapres, di Jakarta, Selasa (29/7). Menurut Umar, Wapres Jusuf Kalla pada pertemuan itu memberi sugesti bahwa hasil penelitian harus bisa diserap dan dimanfaatkan masyarakat. "Artinya kalau penelitian itu baik dan canggih tetapi mahal maka tidak ada artinya," kata Umar menirukan pernyataan Wapres.

Hasil-hasil penelitian di bidang pangan yang akan dipamerkan antara lain mengunggulkan padi tahan kekeringan dan tahan hama. Selain itu juga ada kedelai plus yang dengan teknologi rizobium, produktivitasnya bisa ditingkatkan, serta teknologi inseminasi buatan untuk ternak. Di bidang energi LIPI misalnya menghasilkan perangkat penghemat listrik Electrical Fuel Treatment (EFT) untuk menghemat bahan bakar yang sudah dipasarkan dan diekspor.
Selain itu di acara LIPI Expo akan ada peluncuran buku berjudul "Beranda Perdamaian: 3 Tahun MOU Helsinki" karya pakar politik LIPI Prof Dr Ikrar Nusa Bhakti diikuti paparan LIPI, Universitas Syahkuala Aceh dan Pemda Nanggroe Aceh Darussalam. Umar mengatakan, acara yang akan memamerkan hasil penelitian LIPI kepada masyarakat itu juga akan dihadiri para stakeholder LIPI seperti Lembaga Penelitian Non Departemen (LPND) lainnya di bawah Kementrian Ristek, perguruan tinggi, dan kalangan industri.
Selain itu acara tersebut juga akan menghadirkan para finalis Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) dan Pemilihan Peneliti Muda Indonesia (PPMI) yang penghargaannya akan diserahkan oleh Menristek.



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Read Comments

0 Response to "HAKTEKNAS"

Posting Komentar

silahkan tulis komentar anda............!